Mobil Listrik Dari Tiongkok Siap Menjegal Tesla
Tiongkok memang benar-benar membuktikan jika negaranya memang pantas berada diurutan kedua sebagai negara yang terkuat perekonomiannya. Bahkan menurut IMF bukan tak mungkin Tiongkok akan menjadi nomor 1 menggantikan Amerika Serikat, karena terus mendorong sektor manufaktur dan ekspor dalam berbagai bentuk barang. Tak terkecuali di bidang otomotif.
Selain agresif memasok brand mobil lokal seraya meningkatkan mutunya, Tiongkok juga terbuka terhadap penemuan teknologi terapan di kendaraan. Misalnya mobil listrik. Jika Amerika Serikat punya Tesla, maka Tiongkok punya perusahaan spesialisasi mobil listrik bernama Nio. Bahkan mobil listriknya dijual jauh lebih terjangkau dibanding Tesla meski teknologi yang diusungnya tak kalah advanced.
Setidaknya sudah ada dua model yang dijual ke publik, salah satu yang terbaru adalah Nio ES8 yang bermodel SUV (Sport Utility Vehicle). Nah, Nio ES8 dijual sekitar 448 ribu yuan atau Rp 923 jutaan, atau masih lebih murah 50% dibanding pesaingnya, Tesla Model X. Maklum saja, Nio mendapat insentif pemerintahnya karena merupakan produk lokal.
Sebagai informasi Nio sendiri sebelumnya dikenal dengan sebutan NextEV. Sementara ES8 merupakan mobil SUV yang mempunyai bodi dan sasis menggunakan aluminium dengan memiliki suspensi udara aktif. Mobil berdesain futuristik dan tegas ini diklaim menggunakan jumlah aluminium terbanyak dalam sebuah mobil produksi massal.
SUV listrik ini mengadopsi dua motor elektrik yang menghasilkan tenaga gabungan 643 Tk dengan torsi puncak 840 Nm. SUV berpenggerak empat roda ini sanggup melaju dari 0-100 km/jam dalam waktu 4,4 detik.
Masuk dalam interiornya tersedia kabin lapang dengan tujuh joknya dilapisi dengan kulit, dan layar besar di tengah dasbor dan meter cluster. Yang menarik terdapat fitur artificial intelligent (AI) bernama Nomi berbentuk wajah bulat dengan mata. Kecerdasan buatan ini memanfaatkan sistem cloud computing agar pengemudi dapat mengakses fitur ES8 secara interaktif.
ES8 juga dibekali sistem Nio Pilot, diotaki oleh chip Mobileye EyeQ4. Chip in tersambung ke lima kamera, 12 sensor ultrasonic dan lima radar; memungkinkan kendaraan memperoleh fitur adaptive cruise control, rem darurat otomatis, fitur peringatan saat keluar lajur, hingga mampu mendeteksi area-area di titik buta.
Kabarnya perusahaan akan mengembangkannya sistem swapping (tukar) cepat baterai yang hanya membutuhkan waktu selama tiga menit. Pihak Nio mengungkapkan mengatakan akan membangun 1.100 stasiun swapping baterai di seluruh Tiongkok pada 2020. Sementara untuk pengisian baterai sampai full membutuhkan waktu 8 jam.
Di bagian kaki-kaki, Nio ES8 dipersenjatai ban spesial yakni yang di-develop khusus mobil listrik. Ban ini buatan Continental yang diberi nama Conti.eContact Electro. Kelebihan ban ini dibuat memiliki rolling resistance minimal untuk mendapatkan daya gelinding lebih jauh, low noise, dan desain dinding ban lentur dengan permukaan seperti bola golf. Ban ini pun bisa dipakai pada semua musim, dan beberapa jenis mobil.